Semua bermula dari sebuah ajakan di Group Laskar Punakawan dari saudara Lazu, rekanan bismania korwil Bregaslang yang menginfokan undangan untuk penjemputan armada anyar Satria Muda yang segera rilis dari Adi Putro, dan dengan sigap aku pun mendaftarkan untuk memenuhi undangan tersebut, kapan lagi mendapatkan kesempatan berkunjung ke karoseri ternama dan bebas tanpa biaya pikirku.
Langkah selanjutnya adalah mendapatkan surat izin piknik, tentu saja dari ibu dan kekasih. Seperti biasanya kalo untuk urusan keluarga, aku selalu mengajak ibu dan adik-adik untuk makan bersama diluar sebagai “sogokan” dan kali ini ibu dengan cepat mengendus maksudku mengajak keluarga kecil ini keluar, selorok kalimat menyentil pun terucap “abis ini mau bis-bisan kemana lagi mas?” aku pun menjawabnya dengan senyum meringis dan membalas dengan nada pelan “hehehe mau ke Malang dapet undangan dari ownernya PO.BGS sama UT buat jemput armada yang paling baru” alibiku kali ini manjur, karena ibu mengizinkan, alhamdulillah. Jika surat izin piknik dari keluarga sudah rampung, kali ini aku mengurus izin dari sang kekasih, maklum kali ini sudah melepas masa kejombloan jadi kudu laporan dulu kalo mau piknik. Beruntungnya kekasih kali ini pengertian dan mudah memberikan izin piknik, ya biarpun sukar untuk menahan rindu ketika piknik nantinya tapi dia mengizinkan jadwal piknik untuk ke Malang dengan syarat ini piknik terakhir, hemmmm aku pun berjanji ini yang terakhir sebelum proses sidang skripsi berlangsung awal tahun nanti, dia tidak ingin skripsiku kembali tercecer untuk kedua kalinya, karena menunda sidang skripsi sepadan dengan menunda berlangsungnya pelaminan.
Surat izin piknik sudah resmi dikantongi, setelah itu aku pun memesan tiket yang akan membawaku sampai ke Meeting Point di garasi PO.BGS yang bertempat di Lumbir, tanpa pikir panjang aku pun menuju Rawamangun untuk memesan tiket Syalia tepat sehari sebelum hari H keberangkatan dan dengan ditemani sang kekasih ke agen Syalia keberuntungan pun didapat, aku mendapatkan hot seat a.k.a seat 1A padahal tiket kupesan sudah sehari sebelum keberangkatan, semoga menjadi awal keberuntungan di perjalanan kali ini.
***
Perjalanan menuju Lumbir dengan transit ke Purwokerto dengan Syalia RI 364 berjalan mulus, biarpun bis yang aku tumpangi telat masuk Rawamangun karena armada yang seharusnya berangkat mengalami trouble dan baru berhasil loading penumpang pukul 19.00 tapi Syalia malam itu mengobatinya dengan sampai Purwokerto pukul 02.00, catatan waktu yang tak begitu buruk mengingat bis tersebut via non cipali yang sudah termasuk service makan malam selama setengah jam.
Sesampainya di Purwokerto, aku ditemani Dicky dan diajak kerumahnya untuk bersih-bersih sebelum pagi ini melanjutkan perjalanan menuju garasi PO.BGS. Pukul 08.00 aku dan Dicky sudah bergegas menuju Karangleles untuk janjian dengan mas Yosi, om bewok dan bos Tova selaku owner dari PO.Anjana, sementara Lazu dan yang lain langsung janjian di Lumbir. Kami berlima pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan armada bumi pasundan, ya PO.Harum dipilih karena bis ini menuju Lumbir via Jatilawang yang lebih menyingkat waktu daripada bis lainnya yang harus memutar melewati Ajibarang.
Pukul 10.00 aku dan rombongan sampai di Lumbir, dan sudah berkumpul rekan lainnya yang diundang untuk melakukan penjemputan ke Malang, ada rekan-rekan dari BMC Masdusel, Bregaslang, Bumiayu Bus Lover, Evobus Tour dan bahkan mas Rois dari BMC Jakarta Raya turut hadir memenuhi undangan, wah ramai juga ya yang penasaran akan Scania “ngapak” K410 pertama di Indonesia. Satria Muda K360 akan menjadi armada pengantar para rombongan menuju Malang, armada yang notabennya armada Jamnas korwil Masdusel tahun lalu pun kembali sowan ke Malang, dan aku untuk kedua kalinya siap mencicipi goyangan syahdu ala burung melet asli Swedia tersebut.
Sebelum sampai Jogja rombongan menyempatkan istirahat untuk makan siang dan solat zuhur yang dijamak dengan ashar di Rumah Makan Ijo, makan siangku kali ini disponsori oleh mas Yosi yang mengatakan “makan aja semuanya nanti tinggal kasbon” rejeki anak soleh emang ada aja ya hahaha. Setelah puas isi perut, rombongan melanjutkan perjalanan, ditemani suasana sore yang tenang dan tanpa kemacetan ditambah ayunan lembut suspensi scania sangat menggoda untuk merebahkan badan lalu tidur, namun hari masih sore, malu rasanya kalo sudah tidur walaupun tak bisa dipungkiri cara bawa Pak Harto yang lembut dan pasti amat memaksa raga ini untuk tidur.
Pukul 17.45 rombongan melintasi ringroad utara Jogjakarta dan bis menepi sebelum underpassjombor untuk loading beberapa peserta, terlihat Qodir, mas Ariel prembun, Anap, Radit, Ahonk, dan dua rekan lainnya yang tak kukenal namanya. Suasana yang tadinya sempat hening pun pecah dengan gelak tawa dan guyonan dari para penumpang garda belakang, ada saja ulah yang dilancarkan Lazu dkk, mulai dari ledekan Qodir dan Lazu yang gagal dengan si gadis Jogja atau ulah usil Bandrek yang mengutit dompetnya Anap sehingga dia panik, oiya kali ini Bandrek yang ngetrend dengan gonta-ganti pasangan ketika piknik kali ini kembali membawa wanita berdeda untuk menemaninya menuju Malang, handal sekali bos WeBus satu ini, buat para jomblo yang butuh teman atau sekedar sandaran saat piknik monggo hubungi beliau, sudah terbukti keahliannya.
Pukul 19.30 Satria Muda Scania K360 menepi di RM Taman Sari Solo untuk beristirahat solat dan makan. Para peserta pun berpencar, sebagian ada yang solat dahulu dan sebagian memilih untuk mengutamakan keadaan perut yang kembali keroncongan. Makan malam kali ini tidak mendapat subsidi dari mas Yosi haha dna kali ini aku masih setia dengan menu telur dan sayuran serta perkedel untuk santap malam kali ini.
Setelah 45 menit istirahat, saatnya melanjutkan perjalanan yang masih panjang. Kali ini pergantian juru kemudi dilakukan, Pak Harto digantikan supir dengan pria berperawakan kurus, tinggi, dan kacamata, gayanya terlihat santai, kesan pertama bis ini dipegangnya dengan hentakan yang agak kasar, serasa ada yang tidak pas ketika melakukan perpindahan gigi, namun untuk kecepatan nampaknya supir yang satu ini tanpa ampun menginjak pedal gas, langsung ngacir euuuyyyy.
Nyamannya chasis Scania dan bantal leher yang membuat penyakit salah bantal enggan menempel menambah jam tidurku di perjalanan menuju Malang kali ini, aku seperti hilang akal dalam pelukan si Burung Griffin ini, mata ini sangat malas untuk sekedar menyeka malam sabtu ini, sudah tak peduli lagi rasanya mau dibawa dengan kecepatan sekencang apa, yang ku tau hanya terbangun dengan posisi bis berhenti dan aku melangkahkan kaki keluar bis dan berrrrrrrrrrr keadaan dingin langsung menyapa, aku pun bertanya kepada Radit sudah berada dimana dan dijawabnya kalo kita sudah sampai daerah Pujon, sebuah daerah dekat Batu, Malang dan Radit juga bercerita kalo tadi tengah malam sempat terjebak macet ditengah hutan yang entah dimana dikarenakan tronton yang “tidur” sembarangan di tengah jalan yang menyebabkan kemacetan hampir 1 jam. Disini rombongan dipersilahkan untuk istirahat solat subuh, aku pun memanfaatkan waktu istirahat ini dengan baik, ya subuh disini amat sukses membuat raga ini melek mendadak dengan dingin yang nyeleneh.
Pukul 05.15 perjalanan menuju kota Malang dilanjutkan, karakter jalan yang berliku dan sempit memaksa bis ini dipaju dengan kecepatan yang tidak lebih dari 60km/jam, karena salah-salah membetot gas yang berlebih bisa dibawanya kita tercebur ke Jurang yang menghiasi bibir jalan, apalagi kalo ngekress dengan sesama kendaraan besar, pastinya harus ada yang mengalah. Setelah sekitar 1,5 jam perjalanan bis ini merapat ke Istana oleh-oleh Brawijaya, tempat yang tidak asing bagiku karena setiap ke Malang aku selalu menumpang mandi disini, apalagi tempat ini menjadi destinasi akhir dan juga pesta puncak Jamnas 2014 di Malang tahun lalu.
Mandi udah, ganteng udah, sarapan sama ngopinya nih yang belom, aku pun mengajak dicky untuk ngopi ke warung sebrang. Disana ternyata masih ramai squad laskar punakawan, brolan hangat dan kopi hangat menjadi penambah nikmat di pagi yang dingin ini. Kali ini lagi-lagi mas yosi jadi bapaknya anak-anak punakawan, beliau menyikat bersih tagihan pesanan pagi ini, aku dan dicky yang baru memesan pun tak luput dari bdb hehehe suwun loh pak guru.
1 jam sudah kebersamaan rombongan dengan Istana Oleh-oleh Brawijaya, pihak manejemen sudah menginstruksikan untuk segera merapat menuju karoseri Adi Putro karena jam 10 pagi ini dijadwalkan armada Scania terbaru tersebut akan rilis, hem sudah sangat tidak sabar melihat Scania K410 dengan Opticruise Transmission dimana bisa memilih menggunakan mode manual atau matik, apalagi jumlah ban yang lebih banyak serta bodi SHD yang menambah gagah hasil akhir armada terbaru dari PO.BGS, and it's show time cussssss lah rombongan ngapak ini dengan semangat menggebu menuju Adi Putro, semoga tidak ada jam karet untuk rilis perdana hari ini, semoga.
Comments
Post a Comment